ADAT AMBALAN
- Dipakai Pada Saat :
Pembukaan Pertemuan Penegak Pandega dan Penutupannya.
- Rangkaian Acara Adat :
- Pembukaan Bendera Kibaran Citta
- Pengambilan Kitab Suci Al Qur’an dan Pembacaanya
- Pembacaan Sandi Ambalan
- Petugas :
- 2 Orang Pembawa atau Pengambil Bendera
- 2 Orang Pembawa Bendera
- 1 Orang Pengambil Kitab
- 1 Orang Pembaca Wahyu Illahi
- 1 Orang Pembaca Sandi Ambalan
- Macam – Macam Kegiatan Untuk Adat :
- OSPK / OPK ( Tamu Ambalan )
- LDK ( Penegak Calon )
- GPSP ( Ambalan )
- LPK ( Bantara )
- Musyawarah Penegak
- Renungan HUT Ambalan
- Sidang Dewan Kehormatan
- Rapat / Musyawarah yang Sifatnya Formal
- Acara Lain yang Berhubungan dengan kegiatan Khusus dan Intern
PENGAMBILAN DAN PEMBACAAN KITAB SUCI AL QUR’AN- Dipakai Pada Saat :
Pembukaan pertemuan Penegak Pandega di Upacara Adat- Rangkaian Acara :
- Pembukaan Kibaran Citta
- Pembacaan Sandi Ambalan
- Petugas :
Pradana / Dewan Ambalan- Tata Cara Pelaksanaan :
- Petugas maju di depan kitab
- Sebelum Kitab diambil Petugas mengatakan :
“ Dengan diambilnya Kitab Suci Al Qur’an dari tempatnya ini, maka dimulailah Pertemuan Penegak Pandega Ambalan Sunan Gunung Jati – Nyi Ageng Serang “- Kitab diambil dan diserahkan Petugas Pembaca kemudian diminta lagi dan diletakkan di atas tempatnya.
- Pada saat Penutupan Kegiatan, sebelum dimasukkan tempatnya Petugas mengatakan :
“ Dengan dimasukannya kembali Kitab Suci Al Qur’an ini maka selesailah sudah Pertemuan Penegak Pandega Ambalan Sunan Gunung Jati – Nyi Ageng Serang “
KIBARAN CITTA ( BENDERA AMBALAN )- Dipakai Pada Saat :
Pembukaaan Pertemuan Penegak Pandega di Upacara Adat- Dibuka Dengan Rangkaian :
- Pengambilan Kitab Suci Al Qur’an dan Pembacaan Wahyu Illahi
- Pembacaan Sandi Ambalan
- Petugas :
Pradana / Dewan Ambalan- Tata Cara Pelaksanaan :
- 2 Orang petugas Putra / Putri di depan Bendera yang masih ditutup kain
- Pradana / Dewan maju berhadapan dengan Petugas
- Bendera Diambil Petugas dan jongkok
- Pradana / Dewan mengambil Selubung
- Bendera dibuka dan dikembalikan seperti semula
- Pradana / Dewan dan Petugas memberi penghormatan pada Bendera, dengan cara : tangan kiri dan kanan bertemu di depan dada secara horizontal. Telapak tangan kiri membuka dan kanan menggenggam.
SANDI AMBALAN SGJ – NAS- Dipakai Pada Saat :
Pembukaan Pertemuan Penegak Pandega Di Upacara Adat- Rangkaian Acara :
- Pembukaan Bendera Kibaran Citta ( Adat Ambalan )
- Pengambilan Kitab Suci Al Qur’an dan pembacaan Wahyu Illahi
- Pembaca Oleh :
Siapa saja yang sudah Penegak Bantara / Laksana- Sikap Pada Waktu Pembacaan :
- Tangan Kiri lurus di samping badan dan menggenggam berarti “ Hubungan Vertikal Ke Atas ( ALLAH ) “
- Tangan kanan menyilang ke kiri di dada dan menggenggam berarti “ Hubungan Horizontal ( Antar Manusia ) “
- Peserta :
Seluruh yang hadir baik anggota Ambalan, Pembina maupun Undangan.
ADAT BERDOA- Tanpa Dipimpin / Pembacaan :
- Kaki kiri membuka ke kiri : Berdiri tegap dan kokoh di atas bumi
- Kedua tangan menggenggam, berpegangan pada Al Qur’an dan Hadits Nabi
- Tangan kana menempel pada pinggang kanan disusul tangan kiri pada pinggang kiri, masuk dalam kalbu yang harus dihayati
- Kepala menuduk : merasa rendah dan kecil di hadapan-Nya
- Doa Bersama / Pembacaan Doa :
Mengangkat kedua tangan seperti berdoa saat selesai sholat
ADAT JABAT TANGAN- Sejenis ( Putra – Putra / Putri – Putri )
- Jabat tangan biasa, tangan kanan dengan kanan ( Lambang Persaudaraan )
- Ditambah saling pegang ibu jari ( diutamakan yang satu angkatan )
- Lain Jenis ( Putra – Putri )
- Biasa ( sesuai tata cara Muslim )
ADAT RENUNGAN- Pembacaan Renungan Pada Saat :
- Upacara penutupan latihan Pramuka
- HUT Ambalan
- Pelantikan Tamu Ambalan, Penegak Calon, Ambalan dan Bantara / Laksana
- Acara Khusus dan Intern
- Petugas Renungan :
- 1 Orang Pembawa Bendera Merah Putih
- 1 atau 2 Orang Pembaca Renungan
- 1 Orang Pembawa Acara Renungan
- 1 Orang Pembawa / Pemimpin Lagu Hymne Pramuka, Padamu Negeri, dan Syukur
- Tata Cara Pelaksanaan :
Pada saat pembacaan renungan, tangan kanan menyilang ke kiri memegang bahu kiri dan kepala menunduk, kaki membuka selebar bahu, renungan diperhatikan dan dihayati.
ADAT PAKAIAN- Penggunaan :
Pada saat kegiatan Khusus Ambalan misal : Pelantikan Penegak Calon, Ambalan, Bantara dan Laksana- Macam – Macam Adat :
- Pakaian Dinas Harian ( PDH )
Dipakai pada saat latihan- Pakaian Dinas Upacara ( PDU )
Dipakai pada saat Kegiatan Resmi / Besar- Pakaian Adat Dinas Amabalan ( PADA )
Dipakai pada saat kegiatan Adat Ambalan- Bentuk Adat :
- Baju Coklat dan Celana Coklat
- Sepatu Hitam dan kaos kaki putih
- Topi Baret ( identitas Ambalan Putra ) dan Topi Anyaman Bambu ( identitas Ambalan Putri )
- Selendang Adat Putra warna Hijau
- Selendang Adat Putri warna Putih
SELENDANG ADAT- Penggunaan :
Pada Pakaian Adat Dinas Ambalan saat kegiatan Adat Ambalan- Pemakai :
Anggota Ambalan yang sudah dilantik menjadi Penegak Calon- Penyematan :
Pada saat anggota dilantik menjadi Penegak Calon- Bentuk :
- Panjang 1 meter dan lebar 20 cm
- Warna Hijau ( Putra ) : Pengabdian dan Perjuangan
- Warna Putih ( Putri ) : Suci dan Ikhlas
- Tata Cara Pemakaian :
- Ujung selendang diletakkan di Bahu kanan dan kiri dengan tekukan atau lipatan selendang di tengah atau di dada ( Tanggung Jawab terletak di pundak dan bersemayam dalam dada )
- Di letakkan di bawah setangan leher ( Putra )
Di bawah naungan sang merah putih- Di letakkan di atas setangan leher ( Putri )
Di atas perlindungan sang merah putih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar